kawangkoanspan.blogspot.com - Baru-baru ini, pengguna social media di gemparkan dengan berita pembunuhan seorang anak yang bernama Ageline, yang hilang sejak 16 mei lalu akhirnya di temukan. Jasad bocah malang itu di temukan di halaman belakang rumah orang tua angkatnya dengan posisi memeluk boneka kesayangannya.
Peristiwa ini menarik perhatian dari berbagai pihak, selain ucapan doa dari para pengguna social media besar pula perhatian dari pihak pemerintah, mulai dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembesi yang menyempatkan diri untuk menemui pihak keluarga. Namun di sayangkan dari pihak keluarga menolak untuk bertemu.
Akhirnya Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, mengeluarkan pernyataan terbuka dengan
menetapkan satu tersangka yang
diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap Angeline "Bali's Missing Child" bocah yang
ditemukan tewas dikubur di kediamannya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Anak Agung
Sudana di Denpasar, Rabu malam, menjelaskan bahwa pihaknya menetapkan
Agus (25) pembantu rumah tangga di kediaman korban sebagai tersangka.
"Dari hasil pemeriksaan kami sementara dari tujuh orang yang kami
periksa, Agus telah melakukan kekerasan terhadap Angeline," katanya. "Untuk sementara hasil pemeriksaan kami
mengarah ke Agus,"
Selain Agus, polisi juga memeriksa ibu angkat korban yakni Margaret,
dua kakak angkatnya, dua penghuni indekos dan seorang petugas keamanan
(satpam) yang disewa khusus oleh Margaret untuk menjaga rumah itu
setelah ramainya pemberitaan terkait Angeline.
Polisi pada Rabu siang menemukan jasad Angeline dikubur di halaman
belakang kediaman Margaret di Jalan Sedap Malam Denpasar setelah
sebelumnya dikabarkan hilang sejak Sabtu (16/5). Jasad korban yang
dikubur selama hampir tiga pekan itu ditemukan dalam kondisi
tertelungkup memeluk bonek dan dibungkus selimut berwarna putih.
Selain itu, pada leher korban ditemukan bekas jeratan dan tanda
kekerasan lain akibat benda tumpul setelah diotopsi oleh dokter forensik
di RSUP Sanglah Denpasar.
Sumber:
No comments:
Post a Comment